Pengikisan Nilai Budaya Oleh Media
#bedebah- Disadari atau tidak, media khususnya televisi telah menjadi penyumbang besar dalam pengikisan nilai-nilai budaya bangsa ini.
Nilai-nilai tradisi dihajar habis oleh penggambaran nilai-nilai baru dalam tatanan kehidupan masyarakat, hal ini dapat dengan mudah kita temui dalam tayangan-tayangan sinetron, film dan banyak lagi, contoh mudahnya adalah penggambaran sosok Dukun yang selalu menjadi sosok jahat dalam banyak tayangan Televisi.
Dukun dalam tayangan-tayangan Televisi seringnya digambarkan sebagai sosok negatif berbau klenik dan jahat, padahal dalam tatanan masyarakat tradisi yang masih berlaku hingga saat ini, Dukun memiliki peran yang sangat penting bahkan perannya tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat taradisional.
Tidak bisa dipungkiri sebagian Dukun memang bersentuhan dengan dunia gaib mengingat pola kepercayaan masyarakat tradisional yang sangat menjaga keterikatannya dengan para leluhur, pola berbeda dalam menjalankan keyakinan ini tidak lantas bisa disebut sebagai praktek menyimpang, bukankah negara juga sudah mengakui jika diluar penganut agama resmi masih ada penganut kepercayaan dalam masyarakat yang harus diperlakukan sama sebagai warga negara.
Itu baru soal profesi Dukun, belum lagi simbol-simbol budaya yang ikut terbiaskan. Penggambaran sosok Dukun yang identik dengan pakaian tradisional lengkap dengan ikat kepala atau blangkon, telah membuat reputasi pakaian yang seharusnya menjadi kebanggaan kita sebagai bangsa yang berbudaya turut terkikis. Ironisnya cemoohan soal cara berpakaian ini muncul dari sodara sebangsa atau bahkan dari suku kita sendiri.
Comments
Post a Comment