KARASUKAN, Dalam Catatan Jurnal Budaya #bedebah


Karasukan adalah sebuah komunitas yang secara khusus berupaya menghidupkan dan mengenalkan kembali sebuah alat musik kuno bernama Karinding,(untuk karinding dibahas terpisah ). Terbentuknya Karasukan tidak bisa lepas dari peran *Ikbal Maulana, Mutiara Resma, Ilham, Kang Bakti, Dede dan Agung dan Kang Firman yang sekitar akhir februari 2015 lalu membuat grup di facebook dengan nama Karsum (karinding sukabumi), meski niatnya awalnya mereka hanya sekedar iseng ingin mencari teman untuk menabuh karinding bersama, namun tidak disangka respon yang didapat grup karsum sangat baik, dalam waktu singkat grup tersebut telah memiliki banyak anggota, tidak hanya bertukar cerita melalui media fb para member grup karsum pun sepakat untuk bertemu di Alun-alun Kota Sukabumi momen inilah yang akhirnya dijadikan hari lahirnya Karasukan, meski waktu tepatnya sudah tidak ada yang mengingat namun akhirnya kita sepakat memilih 14 februari sebagai hari ulang tahun Karasukan, bertepatan dengan hari kasih sayang yang kita wujudkan dengan menyayangi seni budaya sendiri.. (hehe)

Dalam perkembangannya Karasukan pernah memiliki anggota hingga 200 orang, seiring dengan itu pergerakannya pun semakin jelas, dari yang sekedar iseng dan kopi darat sesama pecinta karinding menjadi sebuah pergerakan karinding yang masiv, di awal tahun 2016 Karasukan bahkan pernah memiliki kelas untuk siapa saja bisa belajar memainkan hingga membuat karinding, kelas tersebut diberi nama Kelas Karinding Taman Urang. Saat itu di Kota dan kabupaten Sukabumi memang hanya Karasukan yang secara serius menggarap Karinding dari segala sisi.

Aksi yang dilakukan Karasukan untuk menghidupkan kembali alat musik dan seni karinding (karindingan) menjadi lebih luas, bukan hanya sekedar sosialisasi tapi Karasukan pun mulai belajar membuat karinding sendiri dengan jalan berguru secara langsung kepada seniman pembuat karinding yang masih eksis, salah satunya adalah Bah Unang yang bertempat tinggal di Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.

Di usianya yang belum genap lima tahun, Karasukan tak lagi sendiri, telah muncul banyak grup karinding lain d isukabumi, namun kami melihat hal tersebut sebagai keberhasilan kolektif atas jerih payah kami selama ini dalam mengenalkan seni tradisi ini di Sukabumi.

Saat ini anggota yang aktif di Karasukan memang tidak sebanyak pada awal terbentuknya, meski demikian seleksi alam telah memilih orang orang terbaik yang siap untuk mengabdi demi mempertahankan seni tradisi ini tetap lesTari.** (dick dimas).

Comments

Popular posts from this blog

Intoleransi Mimpi Buruk Bagi Bangsa Yang Majemuk

Man Jasad, Bangsa Kita Tak Lagi Mengenal Jati Dirinya